Tribratanews.polri.go.id - Denpasar. Personel Polri yang bertugas mengamankan KTT G20 diminta dapat memetakan potensi kerawanan agar kegiatan yang dihadiri banyak kepala negara itu berjalan aman. Demikianlah diungkapkan Wakapolri usai membuka latihan pra Operasi Puri Agung 2022 di Denpasar, Kamis (3/11/22).
“Tentunya mereka harus tahu potensi-potensi kerawanan yang terjadi di tempat mereka ditugaskan nanti,” tegas Wakapolri, seperti dilansir dari ntmcpolri.info,Kamis (3/11/22).
Komjen. Pol. Gatot Eddy Pramono mengatakan, latihan yang digelar selama tiga hari ini bertujuan meningkatkan keterampilan anggotanya yang bertugas mengamankan KTT G20 yang akan digelar 15-16 November nanti. Dengan begitu, pasukan yang berada di lapangan secara teknis memahami fungsi dan bidangnya masing-masing.
Baca juga : Polri Gelar Latihan Pra Operasi Puri Agung 2022 Jelang Presidensi KTT G20
“Kemudian cara bertindak, apa yang harus dia lakukan di objek itu, menjelang, pada saat dan pasca kegiatan presidensi G20. Apalagi, dalam pengamanan KTT G20, Polri akan bersinergi dengan TNI, kementerian/lembaga, Pemda, termasuk masyarakat dan pecalang. Sehingga kita betul-betul menyiapkan langkah-langkah dan upaya untuk mengantisipasi potensi kerawanan yang ada,” ungkap Wakapolri.
Komjen. Pol. Gatot Eddy Pramono berharap, dengan persiapan yang matang dan baik, maka segala potensi kerawanan yang sudah dipetakan dapat diminimalkan. Sehingga pelaksanaan presidensi G20 berjalan aman dan lancar, baik pada side event maupun main event pada 15-16 November mendatang. Adapun Operasi Puri Agung untuk pengamanan KTT G20 melibatkan beberapa Polda yaitu Polda Bali, Polda NTB, dan Polda Jatim. “Anggota ada 9.700 orang.
(bg/hn/um)