Tribratanews.polri.go.id - Jakarta. Kalimantan Utara (Kaltara), termasuk salah satu provinsi muda yang ada di Indonesia karena baru diresmikan pada 25 Oktober 2012 lalu. Awalnya, wilayah ini masuk ke dalam Kalimantan Timur (Kaltim). Provinsi ini sendiri memiliki ibu kota di Tanjung Selor yang berada di Kabupaten Bulungan.
Seperti provinsi Kalimantan lainnya, Kaltara juga ditempati berbagai suku yang ada di Kalimantan, seperti suku Dayak, suku Banjar, Suku Kuta, suku Bulungan dan suku Tidung. Karena keragaman suku tersebut sehingga memunculkan berbagai jenis tradisi dan budaya. Salah satunya adalah tari tradisional.
Berikut ini tari tradisional khas provinsi Kaltara dilansir dari harianhaluan.com, Rabu (26/4/23):
Baca Juga: Aturan Ganjil Genap Jakarta Kembali Diterapkan
1. Tari Adat Bangun
Tarian ini sakral dan magis karena digunakan untuk menyembuhkan seseorang pada zaman dahulu dengan menggunakan kekuatan supranatural. Meskipun pada saat ini tari ini memiliki fungsinya yang berbeda.
2. Tari Blunde atau Tari Blundik
Tari tradisional yang berasal dari Kabupaten Bulungan, Kaltara. Tari ini memiliki kemiripan dengan tari Enggang yang berasal dari Kalimantan Timur. Perbedaan keduanya penggunaan bulu enggang yang dipakai di tangan penari.
3. Tari Busak Baku
Tarian adat ini berasal dari suku Dayak Lun Dayek. Artinya, bunga yang cantik dan wangi. Bunga Busak Baku adalah lambang kehidupan harmonis, kuat dan menyatu. Tari ini menggambarkan tentang ikatan kekeluargaan dan emosional dari kehidupan suku Dayak Lun Dayek.
4. Tari Jepen
Tarian ini memiliki kesamaan dengan tari tradisional khas suku Melayu yang disebut tari Zapin dari Kepulauan Riau. Tari ini juga sangat terkenal hingga ke luar negeri seperti Malaysia, Brunei Darussalam, dan FIlipina.
5. Tari Jugit
Tarian ini berasal dari Kabupaten Bulungan, Kaltara. Tari ini muncul sejak abad ke 19 Masehi yang diciptakan 2 seniman sekaligus laksamana dari Kesultanan Bulungan, yaitu Datuk Mahubut dan Datuk Maulana. Tari ini termasuk jenis tarian yang berkelas karena hanya dipentaskan di kalangan istana atau keraton.
6. Tari Kancet Ledo
Tari tradisional khas Kalimantan ini berasal dari Baram Serawak, Suku Dayak Kenyah. Cerita yang diangkat dalam tarian ini, biasanya tentang kelembutan perangai seorang gadis yang seperti hembusan angin saat menggoyangkan batang padi. Hal tersebut diimplementasikan dalam gerakan tarian ini.
Selain itu tarian ini juga menggambarkan tentang keindahan gadis Dayak yang menjadi rebutan di antara para pemuda Dayak.
(ek/pr/um)