Tribratanews.polri.go.id - Denpasar. Kabid Humas Polda Bali, Kombes. Pol. Jansen Avitus Panjaitan, S.I.K., M.H., selaku menyampaikan kesiapan Polda Bali dalam rangka Pengamanan KTT World Water Forum (WWF) Ke-10 Tahun 2024 yang akan diselenggarakan di Nusadua Bali, tidak diragukan lagi, Rabu (8/5/24).
Kombes. Pol. Jansen Avitus Panjaitan juga menyampaikan bahwa WWF memiliki 172 negara anggota dan memiliki fokus pada konservasi tiga bioma yang berisikan sebagian besar keragaman hayati dunia, yaitu hutan, ekosistem air tawar, samudra dan pantai, selain itu WWF juga menangani masalah spesies yang terancam punah, polusi dan perubahan iklim.
KTT WWF merupakan salah satu event terbesar di dunia dan tahun ini merupakan pertemuan ke 10, yang akan dilaksanakan di kawasan wisata Nusadua Bali pada 18 s/d 26 mei 2024, mengundang 33 kepala negara dengan jumlah sekitar 50 ribu orang peserta dari berbagai penjuru dunia.
Dalam hal ini Polda Bali telah menyiapkan strategi Pengamanan sejak awal tahun 2024, oleh jajaran Ditbinmas mulai dari sosialisasi dan menyampaikan pesan-pesan Kamtibmas kepada masyarakat, para tokoh masyarakat maupun tokoh agama, mengajak agar mendukung dan menyukseskan WWF, dengan cara aktif menjaga keamanan lingkungan masing-masing, karena kesuksesan WWF pastinya akan membawa dampak yang sangat positif bagi sektor pariwisata Bali kedepan.
Baca Juga: Gunung Ibu Alami Erupsi, Tinggi Kolom Abu Mencapai 2.000 Meter
Polda Bali juga rutin melakukan melaporkan perkembangan situasi Kamtibmas dan berkoordinasi dengan Mabes Polri, Kodam/IX Udayana maupun Pemprov Bali, untuk memperkuat sinergitas kita baik dalam tugas rutin maupun dalam rangka Pengamanan WWF nanti.
Polda Bali memiliki 2 Command Center (CC) yang mempunyai peran sangat penting dalam Pengamanan WWF, dan CC tersebut dilengkapi peralatan canggih, para operator ahli dan terlatih yaitu CC ITDC Nusadua dan CC di Mako Polda Bali, keduanya saling terintegrasi, CC Polda Bali memiliki lebih dari 1700 titik CCTV yang terpasang di berbagai lokasi strategis di seluruh Bali, seperti kawasan wisata Nusadua, Kuta, Sanur, Ubud, Jatiluwih, Kintamani, Bedugul dan lainnya, Pintu masuk Bali seperti Bandara Ngurah Rai, Pelabuhan Gilimanuk, Benoa, Padangbay dan Pelabuhan Celukan Bawang, CCTV juga terpasang di terminal-terminal antar Provinsi, dan di jalan-jalan protokol, kawasan kota, termasuk tempat-tempat umum lainnya dan lokasi yang dianggap rawan gangguan Kamtibmas lainnya. Seluruh CCTV tersebut akan konek langsung ke layar-layar monitor di ruang CC Polda Bali.
CC memiliki peran yang sangat penting dalam pengawasan dan pengamanan, serta memiliki berbagai fitur canggih dalam pengendali Operasi Kepolisian yang terhubung dengan aplikasi informasi vital seperti: Informasi cuaca dan bencana alam, pemantauan arus lalulintas dan alat penghitung kendaraan yang melintas dan pendeteksi kerumunan orang, serta deteksi plat nomor kendaraan yang terintegrasi langsung dengan database Koorlantas Polri, alat deteksi identifikasi wajah yang terintegrasi langsung dengan database Dukcapil dan Pusinafis Bareskrim Polri meliputi Red Notice baik WNA maupun WNI termasuk data teroris dan residivis, termasuk monitoring GPS Ranmor Patroli dan Pengawalan, serta monitoring Drone di lokasi pelaksanaan WWF nanti.
Melalui layar monitor di ruang CC Polda Bali yang konek dengan seluruh CCTV tersebut, serta berbagai aplikasi, fitur modern dan canggih dalam Posko CC inilah yang akan dimanfaatkan para Operator dan Pimpinan pengendali Operasi untuk melakukan pengawasan dan mengendalikan keamanan dalam dinamika Operasi di lapangan.
Bahkan Kabaharkam Polri, Komjen. Pol. Dr. H. Mohammad Fadil Imran, M.Si., ddampingi Kapolda Bali, Irjen. Pol. Ida Bagus Kd Putra Narendra, S.I.K., M.Si., sudah mengecek langsung kesiapan Pengawasan dan Pengamanan kita pada Comand Center Polda Bali di ITDC dan mengecek lokasi-lokasi (venue) yang diagendakan akan dikunjungi oleh peserta WWF, seperti GWK, Kura-Kura Bali (KKB) / Bali Turtle Island Development (BTID), Tahura Mangove Ngurah Rai, Kuta Tsunami Shelter, Water Museum Subak Tabanan, Jatiluwih UNESCO World Heritage Site Tabanan, Pura Danau Beratan Bedugul Tabanan, Danau Batur Kintamani Bangli dan Cultural Village Ubud di Gianyar. Pengamanan tersebut betul-betul kita seting mulai dari lokasi yang dikunjungi maupun pengamanan rute-rute yang akan di lalui.
Khusus KTT WWF nanti Polda Bali sudah menyiapkan strategi khusus Pengamanan event tersebut, dengan membuat Operasi Kepolisian terpusat dengan sandi “Ops Tribrata Agung 2024”, selama 10 hari (18 s/d 27 mei 2024), dengan menerjunkan kekuatan penuh termasuk personel BKO dari Mabes Polri, Polda Jatim dan Polda NTB berjumlah sekitar 5.791 personil dan kekuatan tersebut belum termasuk TNI dan instansi terkait lainnya, kekuatan tersebut akan disiagakan di beberapa titik strategi (Klaster), seperti : Klaster Nusadua, Jimbaran, Kuta dan Sanur, Klaster tersebut memiliki tanggung jawab di Zona Pengamanan masing-masing.
Kesiapan Polda Bali dalam Pengamanan WWF tidak diragukan lagi, dan kami berharap kesiapan Pengamanan tersebut mendapat sambutan positif dan dukungan dari seluruh lapisan masyarakat khususnya Bali, mari kita dukung dan sukseskan KTT WWF 2024, yang tentunya akan berdampak sangat positif bagi sektor pariwista Bali kedepan.
"Apabila nanti dalam pelaksanaan WWF ada gangguan lalulintas seperti pengalihan arus ataupun kemacetan lalulintas, kami mohon maaf kepada seluruh masyarakat pengguna jalan, agar dimaklumi, selalu patuhi aturan lalulintas dan ikuti petunjuk-petunjuk petugas di lapangan," tutup Kombes. Pol. Jansen Avitus Panjaitan.
(ri/pr/nm)