Tribratanews.polri.go.id - Jakarta. Kompetisi lanjutan Liga 1 akhirnya bergulir. Empat pertandingan pembuka berlangsung aman dan lancar. Patut disyukuri, akhirnya kompetisi sepakbola profesional Liga Indonesia 1, akhirnya kembali bergulir.
Sebelumnya izin penyelenggaraan sepakbola kasta tertinggi di tanah air sempat dibekukan Polri menyusul terjadinya Tragedi Kanjuruhan, 1 Oktober lalu.
Baca juga : Personel Ditsamapta Polda Sumbar Raih Juara 1 di Kejurnas Gulat Tahun 2022
Setelah dua bulan melakukan evaluasi dan memperbaiki sarana dan prasarananya yang diperlukan untuk bergulirnya kembali kompetisi sepakbola nasional. Meski masih harus berkompromi dengan gelaran pertandingan tanpa penonton dan kompetisi yang diselenggarakan menggunakan sistem bubble, namun kembalinya Liga Indonesia 1, menjadi oase bagi sepakbola kita yang tengah bersiap menuju Piala AFF tahun 2022 dan Piala Dunia U20 yang akan berlangsung di Indonesia tahun depan.
Menurut Dr. Rahmat Edi Irawan., S.Pd., M.IKom (Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Bina Nusantara) Tentu gelaran sepakbola tanpa penonton dan sistem bubble bukanlah kondisi kompetisi sepakbola yang ideal. Artinya, banyak team yang merasa dirugikan pertandingan sepakbola dengan sistem bubble dan tanpa penonton, membuat mereka kehilangan potensi pemasukan dari penonton yang ingin menonton team kesayangannya bermain.
Barangkali arti penting sepakbola tanpa penonton yang terpaksa kini harus dilakukan di Liga Indonesia 1, adalah membiasakan penonton sepakbola untuk menjaga ketertiban, kebersihan dan keamanan. Para fans klub sepakbola Indonesia juga harus tahu bahwa mereka harus sabar, karena jalan berliku yang harus tempuh untuk menghadirkan pertandingan sepakbola profesional di hadapan mulai mereka terima.
Jadi, bersikaplah profesional, jagalah ketertiban dan pastikan kehadiran para suporter hanya untuk mendukung kesebelasan kesayangan bukan untuk merusak atau berbuat anarki.
(ta/ym/hn/um)