Tribratanews.polri.go.id - Tragedi Kanjuruhan yang memakan korban hingga 131 orang, membuka wajah asli industri sepakbola Indonesia, yang belum sepenuhnya dijalankan dengan profesional.
Kompetisi berlabel profesional dalam beberapa tingkatan kasta, ternyata masih belum baik dalam manajemen pengelolaan. Termasuk dalam manajemen keamanan. Manajemen keamanan dilakukan agar semua yang berada di stadion tetap aman dan nyaman selama menikmati pertandingan.
Manajemen keamanan dilakukan agar semua yang berada di stadion tetap aman dan nyaman selama menikmati pertandingan.
Federasi Olahraga Sepakbola Internasional atau FIFA sebenarnya sudah memiliki regulasi dalam mengelola kemanan stadion dalam pertandingan sepakbola. Ada persyaratan-persyaratan yang juga harus dipenuhi, baik menyangkut sumber daya manusia maupun infrastruktur yang menunjang pengamanan di sebuah pertandingan sepakbola.
Polisi atau pihak keamanan, hanya salah satu dari sekian komponen untuk memastikan bahwa keamanan dan kenyamanan penonton di selama berada di dalam stadion.
Pakar komunikasi, Rahmat Edi Irawan meminta semua pihak untuk menyelaraskan dan menyamakan persepsi dalam pengelolaan manajemen pertandingan sepakbola.
"Jangan sampai ada lagi siapapun yang terlibat dalam pengelolaan manajemen pertandingan sepakbola, tidak mengetahui apa yang dilakukan dan kapan harus melakukannya. Di masa mendatang, kita berharap pemahaman dan keselarasan semua yang terlibat, menjadi modal agar Tragedi Kanjuruhan tidak akan terjadi lagi di seluruh Indonesia", demikian ujarnya menjelaskan.
(ta/hn/um)
