Ini yang Membuat Bripka Mamat Diusulkan Menjadi Salah Satu Kandidat Hoegeng Awards oleh Masyarakat

12 April 2022 - 00:51 WIB

Tribratanews.polri.go.id - Cirebon. Bripka Mamat Rahmatullah, Bhabinkamtibmas Polsek Mundu yang bertugas di Desa Suci, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, dikenal memiliki pribadi yang baik dan taat dalam beragama serta sering membantu kepada sesama, mulai dari bidang pendidikan hingga kesehatan. Sehingga, Ia dinilai layak disematkan predikat polisi baik.


Dikutip dari detikJabar, Senin (11/4/2022), saat ini, Bripka Mamat diketahui memiliki tempat pelatihan kerja dan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) yang menyediakan program sekolah paket. Sementara di bidang kesehatan, Bripka Mamat juga telah mendirikan sebuah Klinik.


Hal itulah yang kemudian membuat dirinya diusulkan sebagai kandidat penerima Hoegeng Awards 2022 oleh pembaca detikcom melalui formulir online di tautan: https://dtk.id/hoegengawards. Salah satu yang mengusulkan Bripka Mamat adalah Nurul Fajri, warga Cirebon, Jawa Barat.


Bripka Mamat Rahmatullah tampak sebagai pribadi yang murah senyum. Ia pun kemudian menceritakan awal mula memutuskan mendirikan PKBM, tempat pelatihan kerja hingga klinik kesehatan. Ia menuturkan semua fasilitas itu sengaja didirikan semata-mata demi untuk membantu masyarakat yang kurang mampu.


Ia berkeyakinan sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi sesama. Ia percaya setiap kebaikan yang dilakukan dengan keikhlasan akan berbuah kebaikan pula bagi kehidupannya beserta keluarganya.


Adapun PKBM, tempat pelatihan kerja hingga klinik kesehatan, ia dirikan tidak jauh dari tempat tinggalnya di Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Semua fasilitas itu ia sediakan untuk masyarakat kurang mampu tanpa ada pungutan biaya sepeser pun alias gratis.


"Jadi saya punya yayasan, namanya Yayasan Akbar Bintang Rahmatullah. Ada PKBM dan ada tempat pelatihannya juga. Dan itu saya gratiskan untuk masyarakat," ungkap Bripka Mamat Rahmatullah.


Saat ini, setidaknya sudah ada lebih dari 60 orang murid yang mengikuti program sekolah paket di PKBM milik Bripka Mamat. Di sekolah paket ini, setiap murid akan mendapatkan mata pelajaran layaknya seperti di sekolah-sekolah lain pada umumnya.


Dalam menjalankan program sekolah paket ini, Bripka Mamat dibantu oleh beberapa orang kerabatnya yang menjadi tenaga pengajar. Sedangkan waktu kegiatan belajar-mengajarnya hanya akan digelar selama dua hari dalam sepekan, yakni Sabtu dan Minggu.


"Tenaga pengajarnya saudara-saudara saya ada lima orang. Saya juga kadang ikut mengajar. Kebetulan saya juga lulusan jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI)," kata dia.


Di samping itu, ia juga menyediakan tempat pelatihan kerja bagi masyarakat yang membutuhkan. Setidaknya ada tiga bidang pelatihan yang disediakan oleh Bripka Mamat. Di antaranya bidang mebeler, finishing mebel, dan servis AC.


Dalam menyediakan pelatihan kerja ini, Bripka Mamat mengaku turut dibantu oleh tenaga yang ahli di bidang masing-masing. "Kalau sudah beres pelatihannya, nanti si anak kita kasih peralatan. Setelah bisa, kita persilakan si anak untuk berdikari sendiri," kata dia.


Sementara itu, untuk klinik kesehatan, Bripka Mamat mendirikannya bersama sang istri yang juga seorang dokter. Sama seperti PKBM dan Pelatihan Kerja, Klinik milik Bripka Mamat juga tidak jarang memberi pelayanan kesehatan secara gratis kepada masyarakat kurang mampu.


"Kalaupun orang itu tidak mampu, ya kita gratiskan. Tapi ndilalahnya (kebetulannya) alhamdulillah, setiap kali ada orang nggak mampu terus kita gratiskan, kadang timbal baliknya, ketika dia sudah sembuh dia datang lagi ke rumah bawa pisang atau bawa boled (ubi)," kata Bripka Mamat.


"Jadi ya gitulah, yang penting mah orang hidup bisa bermanfaat untuk orang lain. Pasti kita juga dikasih pertolongan oleh Allah," ucap dia.


Ke depan, Bripka Mamat juga berencana membangun sebuah Pondok Pesantren dan Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) yang diperuntukkan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu.


Share this post

Sign in to leave a comment