Tribratanews.polri.go.id - Jakarta. Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Semuel Abrijani Pangerapan mengajak masyarakat menumbuhkan budaya menjaga data pribadi untuk mencegah terjadinya kebocoran data.
"Budaya ini harus dibangun di semua ekosistemnya. Jadi, semua ini menjaga, termasuk si subjek datanya tidak membagikan data sembarangan," ujar Semuel di Jakarta, Senin (6/2/23).
Baca juga : Resmikan Renovasi Pura Siwa Stana Giri, Ini Pesan Kapolda Maluku
Semuel mengatakan di era digital saat ini, menjaga data pribadi menjadi hal yang sangat penting sebab hampir setiap aktivitas di ruang digital akan dimintai data pribadi, baik secara sadar maupun tidak sadar.
Untuk itu, Semuel meminta semua pihak, mulai dari subjek data hingga pihak-pihak yang menangani atau mengelola data harus memiliki komitmen dalam memberikan perlindungan terhadap data pribadi.
"Semuanya harus terlibat menjaga ini (data pribadi), harus satu kesatuan karena kalau terjadi sesuatu, merugikan semua. Jadi, budaya ini harus dibangun di semua ekosistemnya. Biasakan menjaga privasi itu menjadi perilaku," ujar Semuel.
Menurut Semuel, akan sangat bahaya apabila data pribadi seseorang berada di tangan pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab. Data pribadi tersebut bisa dimanfaatkan untuk melakukan aksi penipuan, termasuk menyasar hal-hal yang terkait finansial. Ia pun mengimbau kepada masyarakat untuk melakukan langkah-langkah mitigasi apabila ditemukan indikasi kebocoran data.
"Setiap orang yang mungkin terkena bisa memitigasi risiko yang akan timbul, misalnya mengganti pin atau mengganti password sehingga tidak sampai menimbulkan kerugian yang panjang," ujar Semuel.
Kemenkominfo melalui Gerakan Nasional Literasi Digital akan terus mensosialisasikan pengamanan data pribadi kepada masyarakat. Kementerian juga akan berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk pelaku usaha untuk mendorong agar masyarakat semakin peduli tentang pentingnya menjaga data pribadi.
"Kuncinya adalah merubah pola pikir karena kita di Indonesia ini konsep privasi itu tidak ada. Jadi perilaku masyarakat pun harus terjadi transformasi bahwa kita tidak bisa lagi seperti itu," ujar Semuel.
(ndt/af/hn/um)