Tribratanews.polri.go.id - Jakarta. Polres Metro Jakarta Timur mengadakan kegiatan pembinaan dan penyuluhan kepada anak sekolah di SMPN 179 Jakarta. Hal tersebut dilakukan dalam rangka pendampingan Mahasiswa Universitas Ibnu Chaldun Rawamangun Jakarta Timur untuk melaksanakan edukasi ke sekolah - sekolah di wilayah jakarta Timur. Kegiatan tersebut juga dihadiri seluruh siswa, Kepala sekolah, para Guru dan staff serta Komite Sekolah. Dalam kegiatan tersebut, personel Sat Binmas Metro Jaktim memberikan edukasi dimana dalam amanatnya berpesan kepada siswa siswi untuk bijak dalam bermedsos, tidak menggunakan narkoba dan tidak tawuran.
"Adik-adik yang di depan saya adalah generasi penerus bangsa, dimana sekarang tugas utamanya adalah belajar untuk masa depan kalian," jelas Personel Sat Binmas Polres Metro Jaktim, Aiptu Lusi, Kamis (7/12/23).
"Pesan saya jangan sampai terlibat tawuran apalagi narkoba karena dapat merugikan diri sendiri, sekolah dan orang tua. Saya juga berpesan agar adik sekalian bijak dalam menggunakan medsos dan waspada terhadap berita hoax," tambahnya.
Baca Juga: Wakapolda Kaltara : Polri Siap Amankan Pemilu 2024
Kepolisian juga berpesan kepada orang tua siswa agar memperhatikan gerak-gerik anaknya, karena guru hanya bisa mendidik pada saat jam pelajaran sekolah selebihnya itu tanggung jawab orang tua. Edukasi ke sekolah ini dilaksanakan karena maraknya tawuran, kasus narkoba, begitupun juga berita-berita hoaks yang muncul yang membuat resah pihak orang tua dan sekolah.
Sementara dari, Mahasiswa Ibnu Chaldun, Niki menyampaikan edukasi yang sejalan dengan Kepolisian perihal bullying atau perundungan. Niki mengungkapkan bahwa perundungan bisa diantisipasi dengan memberikan pembinaan kepada para siswa. Ia pun meminta kepada pengajar dan perangkat sekolah proaktif memantau siswa agar terhindar dari tindakan tersebut.
"Fenomena bullying dan perundungan dapat diantisipasi secara dini sehingga diperlukan deteksi awal dan mengintervensi tindakan bullying secara dini. Memberikan sanksi dan bimbingan kepada pelaku dan melibatkan unsur terkait dalam penyelesaian masalah. Edukasi ini untuk tingkatkan kesadaran dan pengetahuan siswa tentang bullying serta membentuk sikap dan perilaku anti-bullying, segala bentuk penindasan atau kekerasan yang dilakukan secara sengaja," ungkap Niki itu.
(my/pr/nm)