Tribratanews.polri.go.id - Jakarta. Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si., menyampaikan bahwa pagelaran wayang kulit dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) Bhayangkara ke-77 tak hanya sekadar pertunjukan kesenian. Namun, sirat makna yang diharapkan sampai kepada 80.000 penontonnya.
Dalam pagelaran wayang kulit kali ini, mengangkat lakon Wahyu Cokroningrat yang merupakan simbol seorang pemimpin berlomba-lomba untuk mendapatkan Wahyu. Sementara, Cokroningrat yaitu wahyu yang diberikan untuk pemimpin.
“Filosofi yang diharapkan untuk semangat bersama untuk mewujudkan Indonesia maju,” ungkap Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si., Jumat (7/7/23).
Baca Juga: Polri, Merawat Budaya Wayang Kulit di Hari Bhayangkara
Menurut Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si., pagelaran wayang kulit ini juga menjadi simbol soliditas TNI dan Polri, di mana hal itu sangat dibutuhkan dalam upaya mewujudkan Pemilu 2024 aman dan damai.
“Sesuai arahan Presiden untuk mewujudkan pemilu damai tentunya yaitu soliditas dan sinergitas, malam ini sinergitas semakin di kokohkan dengan penampilan dalang serta terdapat perwakilan TNI dan Polri,” ujar Jendedal Sigit.
Jenderal Sigit pun berterima kasih kepada para panitia penyelenggara dan tokoh yang terlibat dalam pagelaran wayang kulit. Ia menyampaikan kebahagiaannya bahwa dalam acara ini mulai dari masyarakat umum, komunitas, dan sejumlah stakeholder hadir. Hal itu menyimbolkan keberagaman, namun tetap satu padu.
(ay/pr/um)