Tribratanews.polri.go.id - Jakarta. Menteri Lingkungan Hidup Brazil Marina Silva mengatakan Brazil akan memainkan peran utama dalam menangani perubahan iklim dan keadaan darurat yang sedang dihadapi dunia, Rabu (4/1/23).
Marina Silva akan membentuk badan luar biasa untuk mengakhiri penggundulan hutan dan berencana mendirikan otoritas iklim dalam pemerintahan Presiden Lula.
Baca juga : Bercanda Soal Bom, Seorang WNI Berurusan dengan Kepolisian Malaysia
Presiden Lula yang baru dilantik pada Minggu, berjanji untuk mengakhiri deforestasi di Amazon, sebuah bioma penting untuk menekan perubahan iklim. Dan dengan cepat mencabut kebijakan pendahulunya, Jair Bolsonaro dari kubu sayap kanan, yang melonggarkan perlindungan lingkungan dan membiarkan tingkat deforestasi naik hingga level tertinggi selama 15 tahun pemerintahannya.
"Agenda lingkungan hidup dihancurkan oleh pemerintah sebelumnya. Kebijakan perubahan iklim dicabut sehingga Brazil menjadi paria lingkungan hidup di dunia," ungkap Silva dalam pidato pelantikannya, dikutip dari antaranews.com, Kamis (5/1/23).
Silva yang merupakan anak penyadap karet di Amazon, muncul sebagai aktivis lingkungan terkemuka dan menjabat menteri lingkungan hidup dua kali di bawah Lula.
Saat menjabat pertama, ia berhasil mengurangi deforestasi secara signifikan. Tugas itu harus dia lakukan lagi saat ini untuk membantu Lula memenuhi janjinya menghentikan penebangan liar.
"Bahwa transisi menuju ekonomi karbon rendah tidak akan terjadi dalam waktu semalam. Itu tidak akan terjadi dengan sulap. Kita akan memasang pilarnya, tetapi kita akan butuh sumber daya dan kemitraan," ungkapnya.
Selanjutnya memulihkan peran Brazil sebagai pemimpin lingkungan di dunia akan membantu blok perdagangan Amerika Selatan Mercosur untuk menyelesaikan perjanjian perdagangan bebas dengan Uni Eropa. Perjanjian tersebut terhambat oleh keprihatinan akan penebangan hutan Amazon yang tidak terkendali.
(rz/hm/um)