Tribratanews.polri.go.id - Kalimantan Utara. Polda Kaltara menggelar pelatihan terhadap 120 personel yang bertugas di perbatasan RI dengan negara tetangga seperti Malaysia, Singapura hingga Filipina demi memutuskan rantai peredaran narkoba dari negara tetangga.
Pelatihan tersebut berlangsung di Divhubinter Polri bertujuan mencegah berbagai kejahatan seperti peredaran narkoba hingga tindak pidana perdagangan orang, dengan 120 Personel yang menjadi peserta terdiri 40 bintara perbatasan Kaltara, 62 anggota Polres wilayah perbatasan dan 8 personel Atase Polri Manila, Kuala Lumpur, Singapura. (TPPO).
"Pelatihan bertujuan meningkatkan kesadaran anggota dalam hal ini kejahatan transnasional seperti peredaran narkoba dan TPPO," ungkap Kapolda Kaltara Irjen. Pol. Daniel Adityajaya, S.H., S.IK., M.Si. , Kamis (2/11/23).
Baca Juga: Polda Babel Salurkan Air Bersih Pada Masyarakat yang Mengalami Kekeringan
Irjen. Pol. Daniel Adityajaya mengatakan bahwa wilayah Kaltara menjadi prioritas pengamanan hukum dikarenakan beberapa wilayah seperti Malinau dan Nunukan berbatasan langsung dengan dua negara tetangga.
"Secara umum semua wilayah di jajaran Polda Kaltara memiliki prioritas yang sama. Seperti wilayah terluas di Pulau Sebatik, Nunukan perbatasan dengan Malaysia di darat maupun lautnya, serta Malinau yang berbatasan dengan Filipina Sehingga dalam hal penanganan kejahatan di perbatasan juga didukung oleh Polres lain dan Polda Kaltara, karena saling terhubung satu sama lain," ungkapnya.
Kapolda menyebut bahwa tugas dan fungsi kepolisian dalam pengamanan tidak akan bisa berjalan sendiri. Menurutnya, penanganan keamanan di perbatasan menjadi tugas semua pihak dan pelatihan bertujuan agar anggota polri lebih dapat memahami situasi dan kondisi di wilayah perbatasan.
"Polri menjalin komunikasi dan berikan pemahaman kepada masyarakat di perbatasan dengan melibatkan Pemda, TNI dan stakeholder terkait, khususnya dalam menghadapi beberapa fenomena di perbatasan yang apabila tidak ditangani dengan benar dapat berkembang menjadi kejahatan di perbatasan, hal ini menjadi tuntutan bagi anggota polri yang berada di perbatasan untuk mencegah kejahatan transnasional dan dalam hal ini Divhubinter Polri melakukan upaya pencegahan tersebut dengan mengadakan kegiatan pelatihan terhadap bintara perbatasan dan rakor kejahatan lintas negara di wilayah perbatasan agar kegiatan ini dapat memberi manfaat bagi berbagai pihak," jelas Kapolda Kaltara.
(pt/pr/nm)