Tribratanews.polri.go.id - Jakarta. Banyak yang bilang mi instan tidak sehat, tapi tak sedikit juga yang tidak bisa berhenti menyantapnya. Sebenarnya, batas aman untuk memakannya berapa kali?
"Sebetulnya tidak ada aturan seperti itu karena
mi itu sendiri kan sebenarnya karbohidrat, sama seperti nasi," ujar Guru Besar Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada, Prof. Zullies Ikawati, Ph.D., Apt., dikutip dari Detik, Selasa (2/5/23).
"Hanya saja kalau nasi dari padi, dari beras, kalau
mi kan dari gandum. Tapi sama-sama karbohidrat," tambahnya.
Baca Juga: Kabaharkam Polri Tinjau Kesiapan KTT ASEAN
Menurut Prof. Zullies Ikawati terkait kandungan pengawet, tiap orang punya sensitivitas ya beda. Yang terpenting adalah mengenali kondisi tubuh masing-masing, jika memang sensitif maka sebaiknya tidak terlalu sering.
Namun demikian, ia memberikan catatan bagi yang memiliki riwayat hipertensi. Karena bumbu mie instan cenderung asin, maka ia menyarankan untuk mengurangi bumbu dan menggantinya dengan bumbu racikan sendiri.
Demikian pula dengan kandungan nutrisi yang cenderung kurang seimbang pada
mi instan. Ia lebih menyarankan untuk menambahkan protein dan serat dibanding malah ditambah nasi karena karbohidratnya jadi terlalu dominan.
(sy/hn/um)