Tribratanews.polri.go.id - Jakarta. Pada libur Natal tahun 2022 dan tahun baru 2023, diperkirakan akan terjadi lonjakan mobilisasi masyarakat sebesar 16,35 persen dari jumlah penduduk Indonesia atau sebanyak 44,17 juta orang, dan diprediksi terjadi pergerakan masyarakat dari wilayah Jabodetabek mencapai 16,5 persen atau sekitar 7,1 juta orang.
Peningkatan mobilisasi masyarakat yang cukup tinggi tersebut dikhawatirkan akan terjadinya potensi peningkatan kasus COVID-19, dan kasus lainnya seperti kecelakaan dan kasus penyakit akut lain. Untuk itu diperlukan kesiapsiagaan sektor kesehatan sebagai upaya pencegahan dan pengendalian penyakit COVID-19, pemberian pelayanan kesehatan lain selama mobilisasi masyarakat menghadapi liburan Nataru yang meliputi pengobatan penyakit sehari-hari, penyakit akibat perjalanan, tindakan kesehatan pada kecelakaan lalu lintas, serta melakukan surveilans kesehatan untuk mengantisipasi potensi adanya kejadian luar biasa.
Baca juga : Kemenkes RI Klaim Penggunaan Alkes Impor Selama Dua Tahun Berhasil Diturunkan
“Seperti yang kita tahu pandemi belum sepenuhnya berakhir, potensi penularan masih ada, bahkan penularan untuk penyakit infeksi lainnya. Karenanya menghadapi libur nataru, beberapa langkah antisipasi telah kami siapkan. Antisipasi ini harapannya mampu menekan potensi penularan penyakit,” terang Direktur Pelayanan Kesehatan Primer, dr. Yanti Herman, SH, MH. Kes. pada Kamis (22/12/22).
Kementerian Kesehatan telah mengambil langkah antisipatif menahan laju kenaikan COVID-19 dalam menghadapi masa liburan Natal 2022 dan tahun baru 2023. Diantaranya melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan provinsi dan kabupaten/kota seluruh Indonesia, dan melakukan koordinasi lintas sektor dengan Kementerian/ Lembaga terkait seperti Korlantas Polri, Kementerian Perhubungan, Kementerian Agama, Kementerian PUPR, Badan Pengatur Jalan Tol, Jasa Raharja, dan K/L terkait.
“Menghadapi libur Nataru tahun ini, sejumlah fasyankes telah kami siagakan di seluruh jalur mudik. Total ada sekitar 14.641 sarana kesehatan sudah kami siapkan, terdiri dari 901 Pos Kesehatan, 10.321 Puskesmas, 3.117 RS, 51 Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), dan 251 Public Safety Center (PSC) 119,” jelasnya.
Untuk Puskesmas, RS, dan PSC 119 yang berada di jalur utama mudik wajib mempersiapkan SDM dan pelayanannya selama 24 jam. Sehingga sangat perlu mempertimbangkan pemilahan dan triase yang baik agar meminimalisir potensi merebaknya masalah-masalah kesehatan (kecelakaan, pemudik sakit, dll) dengan menentukan rumah sakit rujukan yang paling dekat dengan wilayah-wilayah yang rawan kecelakaan atau jarak yang dekat dari pos kesehatan.
Pos Kesehatan disiapkan di pintu-pintu exit tol, di jalur tol operasional (Rest Area), lalu di jalur non tol, jalur penyeberangan,di bandara, kemudian di tempat ibadah yang ramai dikunjungi masyarakat, dan tempat-tempat wisata. Selain itu juga disiapkan pelayanan vaksinasi khususnya vaksinasi booster, baik di beberapa pos kesehatan dan puskesmas.
Pemantauan kesiapan pos kesehatan, fasilitas pelayanan kesehatan, dan sarana kesehatan lain pada libur Natal 2022 dan tahun baru 2023 dilaksanakan oleh Kementerian Kesehatan melalui Direktorat Pelayanan Kesehatan Primer dengan melibatkan lintas program terkait di lingkungan Kemenkes mulai tanggal 21 Desember 2022 -23 Desember 2022 melalui 3 jalur yaitu jalur pantai utara (pantura), jalur pantai selatan (Pansela) dan jalur Merak-Bakauheni.
(ym/hn/um)
Kemenkes RI Siapkan 14.641 Sarana Kesehatan di Jalur Mudik Nataru 2023
22 December 2022 - 16:24
WIB
Foto : sehatnegeriku.kemkes.go.id
Sign in to leave a comment