Tribratanews.polri.go.id - Malaysia dikabarkan pernah berniat mendaftarkan kesenian reog ponorogo sebagai kebudayaan negaranya ke United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO). Keputusan Malaysia tersebut tentu membuat masyarakat Indonesia gusar.
Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan bahwa Indonesia harus bergerak cepat mendaftarkan kesenian yang berasal dari Jawa Timur tersebut. Meski demikian, Pemerintah Malaysia sendiri telah membantah isu itu.
"Saya sudah berdiskusi dengan pusat mengenai ini, berdasarkan informasi awal, Malaysia tidak berhasrat mengajukan Reog Ponorogo ke UNESCO sebagai milik kami," jelas Wakil Dubes Malaysia di Jakarta, Adlan Mohd Shaffieq.
Diketahui, Reog Ponorogo merupakan kesenian tradisional yang berasal dari Jawa Timur bagian barat laut yang sangat kental dengan hal-hal mistik dan ilmu kebatinan, namun belakangan ditekankan nilai seni dan tradisinya.
Ada banyak asal-usul Reog Ponorogo.
Mengutip dari buku Mengenal Kesenian Nasional 5 Reog karya Kustopo, awal mulanya reog Ponorogo merupakan cerita tentang raja dari Kerajaan Bantarangin yang sekarang dikenal sebagai kota Ponorogo. Raja tersebut bernama Kelana Suwandana.
Ia berniat melamar putri Kerajaan Kediri yang bernama Dewi Ragil Kuning yang dijuluki Putri Sanggalangit. Namun saat diperjalanan ia dicegat oleh Raja Kediri yang bernama Singabarong, dengan pasukan bala tentaranya yang terdiri dari burung dan singa.
Sedangkan kala itu, pasukan Kerajaan Ponorogo, Raja Kelana dan Wakilnya Bujanganom dikawal oleh warok. Warok merupakan pengawal raja yang memiliki kekuatan ilmu hitam yang mampu mematikan lawan-lawannya.
Kemudian terjadilah perang tanding antara kedua kerajaan. Kedua kubu memiliki kekuatan yang besar, sehingga pertarungan terjadi beberapa hari dan tidak ada yang menang. Mereka pun akhirnya berdamai karena kekuatannya habis.
Akhirnya Raja Kediri menerima lamaran Raja Bantarangin yang melamar putrinya. Pada saat kedua mempelai menikah, pasukan merak dan singa serta warok mengadakan atraksi sebagai sebuah tontonan.
Selanjutnya perang-perangan antara merak dan singa melawan warok dijadikan sebuah pertunjukan tarian bernama reog. Tariannya merupakan tarian perang antara Kerajaan Kediri dan Kerajaan Bantarangin yang bernama Ponorogo.