Tribratanews.polri.go.id. Kapolda Jambi, Irjen Pol. Albertus Rachmad Wibowo, S.I.K., mengatakan bahwa Polda Jambi terus memantau medsos lewat patroli siber. Karena menjelang Pilkada, medsos menjadi salah satu wadah bagi para calon, timses dan pendukung untuk menjabarkan visi misi mereka. Ujaran-ujaran kebencian di medsos bisa berdampak di kehidupan nyata.
“Ini yang harus kita jaga, agar apa yang terjadi di medsos tidak sampai menimbulkan perpecahan di kehidupan nyata,” jelas Kapolda.
“Bisa hoaks, badnews, penistaan agama, dan lain-lain,” tambah Kapolda.
Kapolda menjelaskan, ada lima langkah untuk penanganan konten provokatif, yakni netralisasi, lalu konter opini, penerangan, mempertahankan kepercayaan masyarakat pada media mainstream dan law inforcement atau penegakan hukum.
Semua ini dilakukan agar masyarakat benar-benar mendapatkan berita yang sesungguhnya. Untuk itu, masyarakat harus percaya pada media mainstream yang menyajikan berita yang benar-benar akurat.
Kapolda mengatakan, bahwa banyak sekali akun-akun palsu berseliweran di medsos. Patroli siber terus dilakukan Polda Jambi dan jajaran, agar tak memperkeruh suasana Pilkada serentak 2020.
Fokus selanjutnya adalah penanganan covid-19. Kapolda mengajak media untuk terus memberi edukasi pada masyarakat, tentang pentingnya penerapan protokol kesehatan.
“TNI-Polri menjadi satu kesatuan. Media diharapkan sebagai penyambung lidah,” terang Kapolda.
(rj/bq/hy)