Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Meluncurkan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat

27 December 2024 - 19:32 WIB
RRI

Tribratanews.polri.go.id - Jakarta. Kemendikdasmen (Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah), meluncurkan Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, di Jakarta.

Gerakan ini bertujuan untuk menanamkan kebiasaan positif demi membentuk karakter anak-anak Indonesia.

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Prof. Dr. Abdul Mu'ti, M.Ed., mengatakan, program 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat ini adalah wujud dan cita-cita yang di harapkan pemerintah Presiden Prabowo Subianto.

Kebiasaan tersebut dikembangkan sebagai upaya memperkuat gerakan pembangunan karakter bangsa.

"Pendidikan itu tidak sekadar memberikan pengetahuan kepada murid-murid kita. Tetapi juga menanamkan kebiasaan sebagai bagian dari pengalaman untuk mereka menjadi pribadi-pribadi yang hebat," ujarnya, dilansir dari laman RRI, Jumat (27/12/24).

Adapun gerakan ini berfokus pada tujuh kebiasaan utama yang diharapkan dapat diinternalisasi oleh anak-anak sejak dini. Di antaranya, bangun pagi, beribadah, berolahraga, makan sehat dan bergizi, gemar belajar, bermasyarakat, dan tidur cepat.

Melalui implementasi kebiasaan-kebiasaan ini, Kemendikdasmen ingin memastikan anak-anak Indonesia tidak hanya unggul dalam aspek akademis.

Namun juga memiliki kepribadian yang kuat, kepedulian sosial, serta tanggung jawab terhadap lingkungan sekitarnya.

“Dengan menanamkan tujuh kebiasaan ini, kami berharap dapat membentuk anak-anak Indonesia menjadi pribadi yang cerdas. Baik secara intelektual, sosial, dan spiritual,” ujarnya.

Menurutnya, melalui kebiasaan tersebut dapat mencerminkan tradisi dan nilai-nilai utama bangsa Indonesia yang berakar kuat. Utamanya pada budaya dan agama. 

“Kami percaya bahwa kebiasaan seperti bangun pagi, beribadah, dan bermasyarakat bukan hanya membangun individu yang kuat. Tetapi juga menciptakan generasi yang peduli dengan sesama dan lingkungannya,” jelasnya.

Selanjutnya, ia menyebutkan bahwa gerakan ini memerlukan peran penting para pemangku kepentingan. "Ini adalah tanggung jawab kita bersama, baik keluarga, sekolah, masyarakat, dan media," jelasnya.

"Bahkan, kami mengundang tokoh-tokoh agama untuk berperan aktif dalam membimbing generasi muda kita. Kami ingin menghidupkan kembali nilai-nilai tradisional Indonesia yang positif," tutupnya.

(fa/hn/nm)

Share this post

Sign in to leave a comment