Tribratanews.polri.go.id - Badung. Wadah Akur Rukun Usaha Nurani Gelorakan NKRI (Warung NKRI) dipersiapkan, yang salah satunya untuk memberdayakan para mantan narapidana kasus terorisme dan penyintas aksi teror. Hal tersebut disampaikan Kepala BNPT Komjen. Pol. Boy Rafli Amar di Jakarta.
“Di beberapa tempat (lokasi Warung NKRI, Red.) dimanfaatkan oleh penyintas dan eks narapidana kasus terorisme untuk menjadi ladang pekerjaan, yang membuat mereka mandiri secara ekonomi. Kami menemukan itu di beberapa Warung NKRI di berbagai daerah,” ungkap Kepala BNPT dilansir dari laman antaranews, Rabu (29/3/23).
Baca Juga: Polisi Bongkar Penyelundupan Pakaian Bekas Impor di Makassar
Komjen. Pol. Boy Rafli Amar menyampaikan tidak semua Warung NKRI mempekerjakan mantan narapidana kasus terorisme. Beberapa di antaranya ada juga yang menjadi tempat untuk mempertemukan mantan narapidana dengan penyintas.
“Tentu tidak semua daerah ada yang (merekrut) eks narapidana terorisme, di beberapa tempat contohnya di Jawa Timur itu kami mengundang eks napiter dan penyintas bergabung menjadi satu dalam wadah usaha, mereka berjualan makanan-makanan khas daerah, kerajinan tangan, yang penting ada kemandirian ekonomi. Kami harapkan mereka ini sejahtera memanfaatkan Warung NKRI ini,” jelas Kepala BNPT.
Diketahui, ada dua jenis Warung NKRI, yang pertama, memang sengaja dibangun dengan nama Warung NKRI, sementara yang kedua Warung NKRI BNPT bekerja sama dengan warung atau kedai kopi yang telah berdiri. Di Bali, Warung NKRI bekerja sama dengan franchise ayam goreng siap saji Gogo Fried Chicken. Walaupun demikian, di kedai ayam goreng itu, ada pula kedai kopi yang menjual teh dan kopi berlogo Warung NKRI BNPT.
Kepala BNPT menambahakn teh dan kopi yang dijual di Warung NKRI juga memuat narasi kebangsaan, karena teh berlogo khusus itu merupakan singkatan dari toleransi, empati, dan harmoni, sementara kopi merupakan singkatan dari kerukunan obat persatuan Indonesia.
(bg/hn/um)