Tribratanews.polri.go.id - Ambon. Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si., memantau vaksinasi massal secara serentak di Indonesia dari Jakarta, Jumat (7/1/2022).
Kegiatan itu diikuti Wakapolda Maluku Brigjen. Pol. Drs. Jan Leonard de Fretes, M.M., dari Tribun Lapangan Merdeka, Kota Ambon. Ia didampingi Karo Ops, Kabid Humas, dan Kabid Dokkes Polda Maluku. Turut hadir Kapolresta dan Wakapolresta Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease, serta Karumkit Bhayangkara TK.III Ambon.
"Target percepatan vaksinasi yang pertama 70 persen dan lansia 60 persen, Hal itu menjadi sangat penting, segera kita lakukan percepatan karena anak-anak kita akan melaksanakan PTM (Pembelajaran Tatap Muka)," pinta Kapolri dalam arahannya.
PTM (Pembelajaran Tatap Muka), tidak hanya dilaksanakan untuk 50 persen, namun diharapkan bisa mencapai 100 persen. Oleh karena itu, syaratnya harus memberikan penguatan terhadap anak-anak dengan vaksinasi ataupun imunisasi. Karena ada resiko-resiko yang harus kita hadapi.
Kapolri mengaku berdasarkan hasil survey sudah terjadi pengunduran terkait dengan kondisi pembelajaran yang yang terganggu dalam hampir 2 tahun ini.
"Dan ini yang menjadi PR kita bagaimana percepatan vaksinasi kemudian mengejar vaksinasi anak dan PTM segera dilakukan," katanya
Kapolri mengaku saat ini masih dapat mengendalikan pertumbuhan covid-19, sehingga benar-benar terkendali, termasuk angka-angkanya.
"Terima kasih kepada seluruh rekan-rekan yang bertugas, terus semangat, ini adalah tugas mulia, kehormatan kita semua," katanya.
Mantan Kabareskrim Polri itu kembali menekankan untuk tetap melaksanakan percepatan vaksinasi agar segera mencapai target. Ini diharapkan agar kegiatan lain seperti PTM dan aktivitas masyarakat benar-benar bisa berjalan lancar dan aman.
"Alhamdulilah bahwa saat ini kita masih bisa mengendalikan pertumbuhan covid-19 sehingga benar-benar terkendali, angka-angkanya juga terkendali," ujarnya.
Percepatan vaksinasi, kata Kapolri, juga diharapkan akan membawa dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi di wilayah masing-masing.
"Oleh karena itu tentunya ini yang terus kita pertahankan. Tetap laksanakan protokol kesehatan," pintanya.
Untuk wilayah yang pencapaian vaksinasi sudah di atas 70 persen, agar juga bisa mengantisapsi masuknya varian baru yaitu omicron.
"Ini menjadi tantangan kita. Yang sudah vaksin pun bisa kena walaupun gejalanya OTG atau ringan dan sedang. Jadi terhadap yang belum vaksin, tentu ada resiko yang hampir mirip dengan varian delta, penyebarannya juga cepat. Dan ini yang harus kita antisipasi," jelasnya.