Tribratanews.polri.go.id - Jakarta. Dewan Pers dan UNESCO menggelar acara Dialog Pimpinan Lembaga dengan tema "Mekanisme Respons Pencegahan Dan Penanganan Kekerasan Terhadap Wartawan Dalam Konteks Pemilu", Karo Penmas Divhumas Polri Brigjen. Pol. Dr. Ahmad Ramadhan, S.H., M.H., M.Si., menghadiri acara tersebut di Hotel Santika Hayam Wuruk, Jakarta Barat, Senin (18/12/23).
Karo Penmas Divhumas Polri Brigjen. Pol. Dr. Ahmad Ramadhan, S.H., M.H., M.Si., dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa Polri siap mendukung mekanisme pencegahan dan penanganan kekerasan terhadap wartawan.
"Polri akan bekerja sama dengan Dewan Pers dan lembaga lainnya untuk mencegah dan menangani kekerasan terhadap wartawan," jelasnya.
Baca Juga: Sebanyak 13.034 Personel Gabungan Dikerahkan Polda Jatim dalam Pengamanan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024
Ketua Dewan Pers Ninik Rahayu juga menyampaikan, sebagai dewan pers ingin ada ketegasan terkait respons terhadap kekerasan yang terjadi terhadap wartawan selama pemilu ini berlangsung.
Ketua Dewan Pers menegaskan bahwa informasi yang berasal dari media sosial bukanlah berita, karena untuk dianggap sebagai berita, harus ada tautan yang menghubungkannya dengan penanggung jawab dari media yang bersangkutan.
Ketua Dewan Pers menekankan agar tidak ada reaksi berlebihan (baperan) ketika ditanya dari media mana wartawan berasal. Menurut Ninik, hal ini penting untuk mengidentifikasi apakah media tersebut sudah terverifikasi oleh Dewan Pers atau belum, sehingga dapat membedakan media yang sah dengan yang tidak sah.
(rd/hn/nm)
