Tribratanews.polri.go.id - Jakarta. Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia akan mempermudah penerbitan visa hingga menyiapkan jalur khusus untuk kedatangan delegasi World Water Forum (WWF) ke-10.
Forum internasional itu diselenggarakan di Bali pada 18-25 Mei 2024.
"Untuk yang kaitan imigrasi, kita bantu penerbitan visa dan jalur khusus untuk kedatangan," ucap Direktorat Jenderal Imigrasi Kemenkumham Silmy Karim seperti dikutip dari Antara, Senin (29/4/24).
Dirjen Silmy mengatakan hal tersebut dilakukan karena WWF merupakan gelaran besar yang digelar pemerintah Indonesia. Terlebih, Ditjen Imigrasi termasuk sebagai penanggung jawab bidang registrasi, website, dan sistem informasi pada WWF tahun ini, sebagaimana Keputusan Presiden Nomor 13 Tahun 2024.
Baca Juga: Polda Sumsel Bongkar Gudang Penimbunan BBM Ilegal Di Musi II
"Kita mudahkan bagi yang sudah punya visa sebelumnya, misalnya visa bisnis kunjungan beberapa kali (multientry) atau visa tugas pemerintahan, atau visa on arrival bagi yang belum memiliki visa," terang Dirjen Silmy.
Sementara untuk jalur khusus, Ditjen Imigrasi telah menyiapkan itu di Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Kuta, Bali, guna menyambut kedatangan para delegasi dari berbagai negara.
Lebih lanjut, Kepala Kantor Imigrasi Ngurah Rai Suhendra menjelaskan Imigrasi Ngurah Rai telah memisahkan jalur kedatangan antara delegasi dan penumpang reguler di area imigrasi.
"Kami telah siapkan tiga konter khusus bagi para delegasi dengan total 12 petugas. Bagi penumpang reguler, kami telah siapkan 30 unit autogate dan 10 konter pemeriksaan dengan 40 petugas," ujar Kepala Suhendra.
Selain itu, Imigrasi Ngurah Rai juga telah melakukan pemetaan terhadap para petugas untuk mekanisme pemeriksaan.
Untuk pemeriksaan setingkat kepala negara dilakukan di gedung VVIP, setingkat menteri di gedung VIP, dan untuk delegasi lainnya dilakukan di terminal kedatangan internasional.
"Saya rasa kami sudah on the track dalam persiapan menyambut kedatangan delegasi WWF dan kami akan terus memonitor perkembangan situasi dan kondisi di lapangan," tutur Kepala Suhendra.
(ndt/hn/nm)